A. DEFINISI INDIVIDU
Individu berasal dari kata yunani
yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”. Dalam ilmu sosial paham
individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang
peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu merupakan kesatuan yang
terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan.
Maka dapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki peranan khas
atau spesifik dalam kepribadiannya. Dan terdapat tiga aspek dalam individu
yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial. Dimana
aspek aspek tersebut saling berhubungan. Apabila salah satu rusak maka akan
merusak aspek lainnya.
1. Masalah Sosial dalam Lingkup Individu
Masalah sosial yang dimaksud adalah
masalah sosial yang menyangkut diri individu, bukan masalah sosial
kemasyarakatan. Masalah sosial yang dimaksud di dalam kajian ilmu Sosiologi
adalah masalah-masalah sosial yang timbul dalam kehidupan bermasyarakat dan
obyeknya adalah masyarakat, seperti pengangguran, kriminalitas, kemiskinan,
perbedaan strata ekonomi dan sosial dalam masyarakat. Sementara dalam Bimbingan
dan Konseling, obyek masalah sosial adalah individu manusia dalam hubungannya
dengan individu lain.
Masalah sosial individu bersumber
dari masalah pribadi individu.
Jika dipahami bahwa masalah sosial berkenaan dengan individu. Maka, lahirnya masalah sosial dalam individu pada dasarnya merupakan efek atau pengaruh dari masalah pribadi yang terjadi dalam diri individu tersebut. Misalnya, individu yang mengalami masalah pribadi disebabkan orang tuanya dirumah tidak harmonis, individu tersebut menampakkan gejala-gejala perilaku pendiam dan murung saat di sekolah dan ketika bergaul dengan teman-teman. Gejala itu kemudian menahun dan menjadi sebuah masalah sosial yaitu mengucilkan diri dari pergaulan dengan teman-temannya. Dapat dilihat disini bahwa sumber utama masalah sosial yang dialami individu adalah masalah pribadi.
Jika dipahami bahwa masalah sosial berkenaan dengan individu. Maka, lahirnya masalah sosial dalam individu pada dasarnya merupakan efek atau pengaruh dari masalah pribadi yang terjadi dalam diri individu tersebut. Misalnya, individu yang mengalami masalah pribadi disebabkan orang tuanya dirumah tidak harmonis, individu tersebut menampakkan gejala-gejala perilaku pendiam dan murung saat di sekolah dan ketika bergaul dengan teman-teman. Gejala itu kemudian menahun dan menjadi sebuah masalah sosial yaitu mengucilkan diri dari pergaulan dengan teman-temannya. Dapat dilihat disini bahwa sumber utama masalah sosial yang dialami individu adalah masalah pribadi.
Dengan
demikian, pada bidang sosial, individu lebih dihadapkan pada cara untuk
mengembangkan diri individu menjadi manusia seutuhnya. Baik secara konseling
perseorangan (individual) maupun secara kelompok. Individu lebih dibekali
seperangkat cara (metode) untuk memecahkan permasalahannya sendiri ketimbang
mencari pemecahan atas masalah individu.
Hal ini yang membedakan layanan pribadi dengan layanan
sosial.
Ada 4 bagaimana (cara), yang merupakan bahasan dari layanan
bidang sosial antara lain:
1. Bagaimana individu dapat menempatkan diri dalam lingkungan sosial. Individu sebagai makhluk sosial, sehingga konseli ditumbuhkan pemahamannya mengenai hakekat kemanusiaannya.
1. Bagaimana individu dapat menempatkan diri dalam lingkungan sosial. Individu sebagai makhluk sosial, sehingga konseli ditumbuhkan pemahamannya mengenai hakekat kemanusiaannya.
2.
Bagaimana individu bersikap baik dan semestinya terhadap lingkungan sosial
menurut standar moral, hukum dan agama yang berlaku setempat. Misalnya sopan
santun, tata krama, rasa menghormati dan menghargai orang lain.
3.
Bagaimana mendidik perilaku individu yang tidak normative menjadi lebih
normatif.
4.
Bagaimana agar individu tersebut dapat belajar dari lingkungan sosialnya, yang
baik diambil, yang jelek dibuang.
5.Bagaimana
individu tersebut dapat memahami perbedaan lingkungan sosial budaya, mengenal
perbedaan lingkungan budaya yang multikultural dan dapat menyesuaikan diri baik
dalam lingkungan yang berbeda maupun dnegan orang yang mempunyai latar belakang
budaya yang berbeda dengan dirinya.
B. DEFINISI KELUARGA
Keluarga adalah salah satu kelompok
atau kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu kesatuan atau unit
masyarakat terkecil dan biasanya selalu ada hubungan darah, ikatan perkawinan
atau ikatan lainnya, tinggal bersama dalam satu rumah yang dipimpin oleh
seorang kepala keluarga.
2. Masalah Sosial dalam
Lingkup Keluarga
Keluarga
merupakan satuan terkecil dalam masyarakat yang terbentuk atas dasar perkawinan
dan memiliki hubungan darah. Dalam satu keluarga terdiri atas ayah, ibu, dan
anak, yang bisa kita sebut dengan keluaga inti.
Suatu keluarga setidaknya memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
- Terdiri dari orang-orang yang memiliki ikatan darah atau adopsi.
- Anggota suatu keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah dan mereka membentuk satu rumah tangga.
- Memiliki satu kesatuan orang-orang yang berinteraksi dan saling berkomunikasi, yang memainkan peran suami dan istri, bapak dan ibu, anak dan saudara.
- Mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari kebudayaan umum yang lebih luas.
Fungsi Keluarga
Terdapat 5 fungsi
keluarga dalam tatanan masyarakat, yaitu :
Fungsi Biologis
- Untuk meneruskan keturunan
- Memelihara dan membesarkan anak
- Memberikan makanan bagi keluarga dan memenuhi kebutuhan gizi
- Merawat dan melindungi kesehatan para anggotanya
- Memberi kesempatan untuk berekreasi
Fungsi Psikologis
- Identitas keluarga serta rasa aman dan kasih sayang
- Pendewasaan kepribadian bagi para anggotanya
- Perlindungan secara psikologis
- Mengadakan hubungan keluarga dengan keluarga lain atau masyarakat
Fungsi Sosial Budaya atau Sosiologi
- Meneruskan nilai-nilai budaya
- Sosialisasi
- Pembentukan noema-norma, tingkah laku pada tiap tahap perkembangan anak serta kehidupan keluarga
Fungsi Sosial
- Mencari sumber-sumber untuk memenuhi fungsi lainnya
- Pembagian sumber-sumber tersebut untuk pengeluaran atau tabungan
- Pengaturan ekonomi atau keuangan
Fungsi Pendidikan
- Penanaman keterampilan, tingkah laku dan pengetahuan dalam hubungan dengan fungsi-fungsi lain.
- Persiapan untuk kehidupan dewasa.
- Memenuhi peranan sehingga anggota keluarga yang dewasa
Namun di dalam kehidupan keluarga tentu saja
ada hambatan atau masalah-masalah dalam menjalankannya dan itu tidak dapat
dipunkiri lagi. Masalah-masalah ini terjadi karena disebabkan adanya unsur atau
aturan-aturan tertentu yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Sehingga dampak yang terjadi adalah rasa kekecewaan dan penyesalan. Masalah
sosial dalam keluarga dapat diklasifikasikan atas dasar faktor ekonomi,
faktor biologis, dan faktor psikologi.
Berikut adalah
penjelasannya:
· 1.
Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi
biasanya menjadi masalah utama dalam keluarga. Misalnya kemiskinan, yang sampai
saat ini masih sulit diberantas oleh negara kita ini. Karena kemiskinan orang
rela melakukan apa saja demi mendapatkan sesuap nasi untuk bertahan hidup. Dan
pada akhirnya bisa menjerumuskan dirinya pada tindakan kriminal. Lalu bagi
mereka yang memiliki pekerjaan tetapi masih sulit untuk memenuhi kebutuhannya
karena pendapatannya yang rendah. Dalam masalah ini setiap orang harus berfikir
positif dan meningkatkan keahliannya dalam pekerjaan.
· 2. Faktor
Biologis
Masalah yang
ada dalam faktor biologis adalah masalah perceraian. Sedangkan perceraian itu
dapat memberikan dampak negatif dan merugikan orang lain. Contohnya orang tua
yang bercerai akan memberikan dampak bagi sang anak. Apalagi dimana sang anak
belum mengerti apa-apa. Ini dapat menimbulkan pertanyaan bagi sang anak, kenapa
orang tuanya bercerai. Dalam masa ini sang anak seharusnya mendapatkan kasih
sayang dari kedua orang tuanya. Bagi para orang tua masalah ini seharusnya
diperhatikan, agar tidak berdampak buruk pada kepribadian sang anak.
· 3. Faktor Psikologi
Faktor
psikologi sangat erat kaitannya dengan masalah anak. Contohnya sifat otoriter
orang tua. Ini dapat memberikan tekanan mental dan ketakutan bagi sang anak.
Dalam keluarga, orang tua memiliki peran utama untuk membentuk kepribadian pada
anak yang bertujuan untuk menghasilkan kepribadian yang baik. Sifat otoriter
yang berlebihan akan menimbulkan konflik dalam diri anak, terutama di dalam
masyarakat modern yang semakin dinamis, anak tidak dapat membentuk sikap
mandiri dalam bertindak sesuai dengan peranan yang harus di jalankan. Bila
peran orang tua tidak berjalan sesuai dengan semestinya, maka dapat menimbulkan
sang anak untuk terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif atau menyimpang. Oleh
karena itu, sebaiknya sang anak harus diberikan pengertian yang mendalam untuk
memiliki pergaulan yang bersifat positif.
Pada dasarnya
masalah-masalah sosial dalam keluarga timbul karena didalam diri kita tidak
dapat berfikir jernih dan positif dan lebih mementingkan ego dalam diri kita.
C. DEFINISI MASYARAKAT
Masyarakat adalah sekelompok kecil
dari penduduk sekitar yang menetap di setiap wilayah,seperti kita sendiri dan
keluarga kita juga termasuk masyarakat dan yang di sekitar wilayah kita,karena
kita dan masyarakat lain saling membutuhkan atau saling betergantungan satu
sama lain.
3.
Masalah Sosial dalam Lingkup Masyarakat
Masalah sosial
merupakan permasalahan yang terjadi di masyarakat. Masalah sosial merupakan
suatu keadaan di masyarakat yang tidak normal atau tidak semestinya. Masalah
sosial dapat terjadi pada masyarakat di pedesaan maupun di perkotaan. Keadaan
masyarakat di pedesaan dan di perkotaan tentu berbeda. Pada umumnya masyarakat
pedesaan masih memegang erat nilai-nilai kerukunan, kebersamaan dan kepedulian.
Sehingga tidak heran sering kita jumpai adanya kerja bakti, saling memberi dan
menolong. Sedangkan masyarakat di kota hidup dalam suasana egois, individu
(sendiri-sendiri), kurang akrab serta kurang rukun. Kehidupan semacam ini
sebenarnya merupakan salah satu masalah sosial di wilayah tersebut. Saat ini di
negara kita masih banyak kita jumpai permasalahan sosial, antara lain sebagai berikut:
1.Kebodohan
Salah satu akibat bila kita bodoh adalah mudah diperalat orang lain. Kita juga akan sulit meraih cita-cita yang tinggi. Kebodohan terjadi karena tidak memiliki pendidikan atau pendidikannya rendah. Di negara kita ternyata masih banyak orang yang pendidikannya rendah bahkan tidak pernah sekolah sama sekali. Masih ada orang yang tidak bisa membaca atau buta huruf. Hal ini antara lain disebabkan oleh kemalasan, biaya pendidikan yang tinggi dan tidak meratanya pendidikan di Indonesia. Kamu mungkin beruntung bisa menikmati bangku sekolah dengan mudah. Sekolahnya mudah dijangkau dan fasilitasnya lengkap. Saudara-saudara kalian ada yang tidak bisa sekolah karena tidak punya biaya. Mereka bahkan harus bekerja membantu orang tuanya agar tetap bisa makan. Ada pula saudara kalian yang kesulitan untuk bisa sekolah karena tempatnya yang jauh dan hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki. Itupun sekolahnya juga masih sangat sederhana. Fasilitasnya juga masih sangat terbatas.
Salah satu akibat bila kita bodoh adalah mudah diperalat orang lain. Kita juga akan sulit meraih cita-cita yang tinggi. Kebodohan terjadi karena tidak memiliki pendidikan atau pendidikannya rendah. Di negara kita ternyata masih banyak orang yang pendidikannya rendah bahkan tidak pernah sekolah sama sekali. Masih ada orang yang tidak bisa membaca atau buta huruf. Hal ini antara lain disebabkan oleh kemalasan, biaya pendidikan yang tinggi dan tidak meratanya pendidikan di Indonesia. Kamu mungkin beruntung bisa menikmati bangku sekolah dengan mudah. Sekolahnya mudah dijangkau dan fasilitasnya lengkap. Saudara-saudara kalian ada yang tidak bisa sekolah karena tidak punya biaya. Mereka bahkan harus bekerja membantu orang tuanya agar tetap bisa makan. Ada pula saudara kalian yang kesulitan untuk bisa sekolah karena tempatnya yang jauh dan hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki. Itupun sekolahnya juga masih sangat sederhana. Fasilitasnya juga masih sangat terbatas.
2.Pengangguran
Pengangguran adalah orang dewasa yang tidak bekerja dan tidak mendapatkan penghasilan. Jumlah pengangguran semakin banyak karena jumlah lulusan sekolah lebih banyak dari pada jumlah lapangan pekerjaan. Selain itu para pengusaha dihadapkan pada persoalan kenaikan tarif listrik dan harga bahan bakar minyak yang mahal. Hal itu menyebabkan banyaknya perusahaan yang tutup dan bangkrut, atau setidaknya mengurangi jumlah karyawannya. Kamu bisa membayangkan jika orang tuamu tidak lagi bekerja dan tidak punya penghasilan. Apa yang akan terjadi? Tentunya keluargamu akan kesulitan memenuhi kebutuhan hidup baik makan, pakaian, biaya sekolah serta kebutuhan yang lainnya. Itulah sebabnya pengangguran dapat menimbulkan permasalahan sosial lainnya. Seperti kemiskinan, kejahatan, perjudian, kelaparan, kurang gizi bahkan meningkatnya angka bunuh diri.
Pengangguran adalah orang dewasa yang tidak bekerja dan tidak mendapatkan penghasilan. Jumlah pengangguran semakin banyak karena jumlah lulusan sekolah lebih banyak dari pada jumlah lapangan pekerjaan. Selain itu para pengusaha dihadapkan pada persoalan kenaikan tarif listrik dan harga bahan bakar minyak yang mahal. Hal itu menyebabkan banyaknya perusahaan yang tutup dan bangkrut, atau setidaknya mengurangi jumlah karyawannya. Kamu bisa membayangkan jika orang tuamu tidak lagi bekerja dan tidak punya penghasilan. Apa yang akan terjadi? Tentunya keluargamu akan kesulitan memenuhi kebutuhan hidup baik makan, pakaian, biaya sekolah serta kebutuhan yang lainnya. Itulah sebabnya pengangguran dapat menimbulkan permasalahan sosial lainnya. Seperti kemiskinan, kejahatan, perjudian, kelaparan, kurang gizi bahkan meningkatnya angka bunuh diri.
3.Kemiskinan
Semakin banyak dan semakin lama orang menganggur menyebabkan kemiskinan. Di Indonesia jumlah rakyat miskin masih cukup banyak, walaupun pemerintah telah berupaya mengatasinya. Orang yang miskin tidak dapat memenuhi kebutuhan pokoknya seperti pangan, sandang dan papan. Kemiskinan dapat menyebabkan berbagai permasalahan sosial yang lain, seperti kejahatan, kelaparan, putus sekolah, kurang gizi, rentan penyakit dan stress.
Apa penyebab dari kemiskinan? Kemiskinan bisa disebabkan oleh dua hal. Yakni dari dalam diri seseorang (internal) dan faktor dari luar (eksternal). Faktor internal antara lain karena pendidikan yang rendah, tidak memiliki keterampilan dan karena sifat malas. Sedangkan faktor eksternal antara lain disebabkan oleh kondisi ekonomi negara yang buruk, harga-harga melambung tinggi dan kurangnya perhatian pemerintah terhadap ekonomi masyarakat indonesia.
4.Kejahatan
Kejahatan sering disebut sebagai tindak kriminal atau perbuatan yang melanggar hukum. Pengangguran dan kemiskinan dapat menyebabkan tindak kejahatan. Jika tidak dilandasi keimanan dan akal sehat, penganggur mengambil jalan pintas untuk mengatasi kemiskinannya. Banyak cara keliru yang dijalani misalnya melakukan judi, penipuan, pencurian, pencopetan, perampokan hingga pada pembunuhan. Yang stress dan tidak kuat bisa kemudian minum-minuman keras atau memakai narkoba. Namun ternyata kejahatan tidak hanya karena miskin. Banyak orang-orang yang sebenarnya sudah mapan hidupnya melakukan kejahatan. Korupsi, Yakni mencuri sesuatu yang bukan haknya dengan cara-cara tertentu. Contohnya adalah mengambil sebagian dana yang mestinya untuk korban bencana alam.
5.Pertikaian
Pertikaian bisa disebabkan banyak hal, antara lain karena salah paham, emosi yang tidak terkendali atau karena memperebutkan sesuatu. Sesuatu yang diperebutkan dapat berupa suatu prinsip, seseorang atau suatu barang. Pertikaian dapat terjadi di dalam suatu keluarga atau di masyarakat. Pertikaian yang tidak segera diselesaikan bisa berakibat fatal. Suatu pertikaian bahkan dapat menimbulkan korban jiwa. Masyarakat yang didalamnya terdapat pertikaian atau konflik menyebabkan suasana tidak aman dan nyaman.
6. Kenakalan remaja
Kebut kebutan
bagi mereka sendiri sangat berbahaya yakni dapat menimbulkan kecelakaan. Di
samping itu juga mengganggu dan membahayakan orang lain. Kenakalan remaja dapat
berbentuk lain seperti coret-coret dinding di jalan, minum-minuman keras,
berdandan yang tidak semestinya ataupun menggunakan narkoba.
Penyebab kenakalan remaja antara lain
sebagai berikut:
a. Kurangnya perhatian dari orang tua
b. Pengaruh lingkungan pergaulan
b. Pengaruh lingkungan pergaulan
c. Kurang mantapnya kepribadian diri
d. Jauh dari kehidupan beragama
d. Jauh dari kehidupan beragama
SOLUSI PEMECAHAN MASALAH SOSIAL
Mengatasi masalah sosial bukanlah perkara yang mudah.
Pemerintah selalu berusaha mengatasi berbagai masalah sosial dengan melibatkan
peran serta tokoh masyarakat, pengusaha, pemuka agama, tetua adat,
lembaga-lembaga sosial dan lain-lainya. Kamu pun sebenarnya dapat
berperan serta dalam mengatasi masalah sosial tersebut. Tentu saja sesuai dengan kemampuanmu masing-masing. Berikut ini beberapa contoh upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi permasalahan sosial:
1. Pemberian kartu askes
Kartu Askes (Asuransi Kesehatan) diberikan kepada keluarga miskin. Kartu Askes kadang disebut Askeskin (Asuransi Kesehatan Keluarga Miskin). Dengan kartu Askes. keluarga miskin dapat berobat di rumah sakit yang ditunjuk dengan biaya ringan atau gratis.
berperan serta dalam mengatasi masalah sosial tersebut. Tentu saja sesuai dengan kemampuanmu masing-masing. Berikut ini beberapa contoh upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi permasalahan sosial:
1. Pemberian kartu askes
Kartu Askes (Asuransi Kesehatan) diberikan kepada keluarga miskin. Kartu Askes kadang disebut Askeskin (Asuransi Kesehatan Keluarga Miskin). Dengan kartu Askes. keluarga miskin dapat berobat di rumah sakit yang ditunjuk dengan biaya ringan atau gratis.
2. Pemberian beras untuk masyarakat miskin (Raskin)
Raskin merupakan program pemberian bantuan pangan dari pemerintah berupa beras dengan harga yang sangat murah. Dengan raskin diharapkan masyarakat yang termasuk keluarga miskin dapat memenuhi kebutuhan pangannya.
3. Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
BOS diberikan kepada siswa-siswi sekolah mulai dari sekolah dasar sampai tingkat SLTA. Tujuannya untuk meringankan biaya pendidikan. Sekarang juga sudah dilakukan program BOS buku. Yakni program penyediaan buku pelajaran bagi siswa sekolah. Dengan BOS buku diharapkan orang tua tidak lagi dibebani biaya membeli buku pelajaran untuk anaknya yang sekolah.
4. Sekolah terbuka
Sekolah terbuka merupakan sekolah yang waktu belajarnya tidak terlalu padat dan terikat. Sekolah terbuka diperuntukkan bagai siswa yang kurang mampu. Dengan sekolah terbuka siswanya dapat sekolah meskipun sudah bekerja.
5. Program
pendidikan luar sekolah
Pendidikan luar sekolah biasanya berupa kursus-kursus seperti menjahit, perbengkelan ataupun komputer. Pemerintah mengadakan program pendidikan luar sekolah agar anak-anak yang tidak sekolah atau putus sekolah dapat tetap memiliki ilmu dan ketrampilan.
6. Pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT)
BLT diberikan kepada masyarakat miskin yang tidak berpenghasilan. BLT merupakan dana kompensasi/pengganti kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
7. Pemberian bantuan modal usaha
Bantuan modal usaha diberikan kepada masyarakat miskin yang akan mengembangkan atau memulai suatu usaha. Biasanya untuk usaha kecil dan menengah. Bantuan modal usaha ini adalah dalam rangka mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Selain berbagai bantuan dari pemerintah, ada juga pihak-pihak lain yang juga turut membantu mengatasi masalah sosial.
Pendidikan luar sekolah biasanya berupa kursus-kursus seperti menjahit, perbengkelan ataupun komputer. Pemerintah mengadakan program pendidikan luar sekolah agar anak-anak yang tidak sekolah atau putus sekolah dapat tetap memiliki ilmu dan ketrampilan.
6. Pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT)
BLT diberikan kepada masyarakat miskin yang tidak berpenghasilan. BLT merupakan dana kompensasi/pengganti kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
7. Pemberian bantuan modal usaha
Bantuan modal usaha diberikan kepada masyarakat miskin yang akan mengembangkan atau memulai suatu usaha. Biasanya untuk usaha kecil dan menengah. Bantuan modal usaha ini adalah dalam rangka mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Selain berbagai bantuan dari pemerintah, ada juga pihak-pihak lain yang juga turut membantu mengatasi masalah sosial.
KESIMPULAN
Jadi, dari pembahasan diatas dapat
disimpulkan bahwa upaya pemecahan sosial sebagai muara penanganan sosial juga
dapat berupa suatu tindakan yang dilakukan bersama oleh individu, keluarga dan
masyarakat untuk mewujudkan suatu perubahan yang sesuai yang diharapkan.
Tindakan kolektif dapat dilakukan oleh individu, keluarga dan masyarakat untuk
melakukan perubahan menuju kondisi yang lebih sejahtera.
SUMBER REFERENSI :
http://lukmannulhakimm.blogspot.com/2012/12/pengerti
Thanks sob informasinya :)
BalasHapushttp://goo.gl/rplWY9