Sabtu, 29 Oktober 2011

DATABASE

I.   PENDAHULUAN
Database merupakan hal yang luas, disini kami mencoba menjelaskan hal-hal yang spesifik dari database.

II.  PEMBAHASAN
  • Hirarki Data
- File yaitu kumpulan catatan data yang berhubungan dengan subyek tertentu.
- Catatan adalah elemen data yang berhubungan dengan obyek tertentu.
- Elemen data yaitu unit data terkecil yang tidak dapat lagi dibagi menjadi kecil.
  • Media Penyimpanan Data Sekunder
Secara umum media penyimpanan sekunder terbagi menjadi dua jenis yaitu :
  1. SASD (Serial/sequential access storage device) adalah adalah media penyimpanan untuk mengisikan catatanyang diatur dalam susunan tertentu, memiliki prinsip kerja seperti sebuah kaset lagu, jika kita akan merekam atau mendengarkan lagu maka lagu kedua akan didahului lagu pertama dan seterusnya.
  2. DASD (Direct access storage device) adalah Penyimpanan akses langsung yang suatu penyimpanan yang memungkinkan mekanisme bacaan atau tulisan dapat diarahkan ke record tertentu tanpa pencarian secara urutan, memiliki prinsip kerja seperti sebuah CD lagu, kita tidak perlu menyetel lagu pertama jika ingin mendengarkan lagu kedua.
  • Pemrosesan Data
1. pemrosesan batch
Pengumpulan transaksi dan pemrosesan semua sekaligus dalam batch, kelemahan dari pemrosesan ini manajemen tidak selalu memiliki informasi mutakhir yang menggambarkan sistem fisik.

2. Pemrosesan Online
Pengolahan transaksi satu persatu kadang saat terjadinya transaksi , karena pengolahan online berorientasi transaksi.

3. Sistem Real Time
Sistem yang mengendalikan sistem fisik, dimana sistem ini mengharuskan komputer berespon cepat pada sistem fisik.
  •  Database
1. Era Permulaan database ditandai dengan pengulangan data, ketergantungan data, kepemilikan data yang tersebar
2. Konsep Database
yaitu integrasi logis dari catatan-catatan file, tujuan dari konsep database ini adalah meminimunkan pengulangan dan mencapai independensi data. independensi data adalah kemampuan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data. Indenpendensi sata dicapai dengan menempatkan spesifikasi dalam tabel dan kamus yang terpisah secara fisik dari program. program mengacu pada tabel untuk mengakses data.
3. Struktur Database
- Database
- File
- Catatan
- Elemen Data
  • Keunggulan dan kelemahan DBMS
Data Base Management System (DBMS)/Sistem Manajemen Basis Data (SMB)
DBMS dapat diartikan sebagai program komputer yang digunakan untuk memasukkan, mengubah,
menghapus, memodifikasi dan memperoleh data/informasi dengan praktis dan efisien.

Kelebihan dari DBMS antara lain adalah:
• Kepraktisan. DBMS menyediakan media penyimpan permanen yang berukuran kecil namun
banyak menyimpan data jika dibandingkan dengan menggunakan kertas.
• Kecepatan. Komputer dapat mencari dan menampilkan informasi yang dibutuhkan dengan cepat.
• Mengurangi kejemuan. Pekerjaan yang berulang-ulang dapat menimbulkan kebosanan bagi
manusia, sedangkan mesin tidak merasakannya.
• Update to date. Informasi yang tersedia selalu berubah dan akurat setiap.

Keuntungan-keuntungan dalam penggunaan DBMS antara lain adalah:
a. Pemusatan kontrol data. Dengan satu DBMS di bawah kontrol satu orang atau kelkompok dapat
menjamin terpeliharanya standar kualitas data dan keamanan batas penggunaannya serta dapat
menetralkan konflik yang terjadi dalam persyaratan data dan integritas data dapat terjaga.
b. Pemakaian data bersama (Shared Data). Informasi yang ada dalam basis data dapat digunakan
lebih efektif dengan pemakaian beberapa user dengan kontrol data yang terjaga.
c. Data yang bebas (independent). Program aplikasi terpisah dengan data yang disimpan dalam
komputer.
d. Kemudahan dalam pembuatan program aplikasi baru.
e. Pemakaian secara langsung. DBMS menyediakan interface yang memudahkan pengguna dalam
mengolah data.
f. Data yang berlebihan dapat dikontrol. Data yang dimasukkan dapat terjadi kerangkapan
(redudant), untuk itu DBMS berfungsi untuk menurunkan tingkat redudancy dan pengelolaan
proses pembaruan data.
g. Pandangan user (user view). Ada kemungkinan basis data yang diakses adalah sama, maka
DBMS mampu mengatur interface yang berbeda dan disesuaikan dengan pemahaman tiap user
terhadap basis data menurut kebutuhan.

Kelemahan-kelemahan DBMS antara lain:
a. Biaya. Kebutuhan untuk medapatkan perangkat lunak dan perangkat keras yang tepat cukup
mahal, termasuk biaya pemeliharaan dan sumber daya manusia yang mengelola basis data
tersebut.
b. Sangat kompleks. Sistem basis data lebih kompleks dibandingkan dengan proses berkas,
sehingga dapat mudah terjadinya kesalahan dan semakin sulit dalam pemeliharaan data.
c. Resiko data yang terpusat. Data yang terpusat dalam satu lokasi dapat beresiko kehilangan data
selama proses aplikasi.
  • Peranan Database dan DBMS Dalam Memecahkan Masalah
Database berperan untuk menentukan kebutuhan data dengan mengikuti pendekatan berorientasi masalah atau pendekatan model perusahaan.
DBMS berperan sebagai :
1. Data yang berulang dalam bentuk multifile duplikat maupun
data duplikat dalam satu file.
2. Data dan program menyatu.
3. Kebutuhan untuk mengintegrasikan data dari file-file.
4. Kebutuhan untuk memperoleh data secara cepat.
5. Kebutuhan untuk membuat data dengan aman.

III. KESIMPULAN
Diharapkan, konsep mengenai data dan informasi ini dapat dicerna, maka setiap mahasiswa tinggal mengembangkan diri dengan membaca buku-buku paket atau buku-buku lain. Dengan landasan yang kuat, maka pengembangan akan menjadi mudah.

IV. DAFTAR PUSTAKA
http://subkioke.files.wordpress.com/2010/01/bab-ii-memahami-konsep-database.pdf
imam_muiz.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/.../BASIS+DATA.pdf
bwahyudi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/1200/Datada~1.doc
yohanes_ari.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/.../SIM1-Database.pdf
widyo.staff.gunadarma.ac.id/.../files/.../Modul_ke_10_sim_PTIK.doc

MANAJEMEN SUMBER INFORMASI (IRM)


 I.  PENDAHULUAN
 Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya sangat tergantung pada kemampuan orang yang mengelola organisasi tersebut. Manajemen sebagi suatu metode yang mengatur, mengelola organisasi dapat diartikan sebagai seni melaksanakan sesuatu melalui orang. Jika manajemen suatu organisasi itu baik maka akan meningkatkan kemakmuran suatu negara khusunya pada organisasi tersebut..
Dalam menjalankan tugasnya , para manajer memerlukan informasi, karena adanya perbedaan tugas maka informasi yang diperlukan juga akan berbeda. Perbedaan tersebut disebabkan oleh adanya periode waktu, tingkat ketidakpastian, tipe informasi, dasar kebutuhan informasi dan bentuk pelaporan. Sehingga dapat dikategorikan bahwa informasi adalah salah satu jenis sumberdaya utama, dan termasuk dalam kategori sumberdaya konseptual.
Dalam pembahasan kali ini mengenai Manajemen Sumber Informasi (IRM) yang akan menjawab semua problema saat ini.

II.  PEMBAHASAN

A. Pengertian IRM Dengan Berbagai Sudut Pandang 

IRM atau yang sering kita sebut Information Resource Management merupakan metologi siklus hidup yang digunakan untuk menciptakan sistem yang menghasilkan informasi yang berkualitas.
IRM merupakan sebuah konsep manajemen sumber informasi yang mengenal informasi sebagai sumber organisasional utama yang harus dikelola dengan tingkat kepentingan yang sama seperti sumber organisasional dominan lain seperti manusia, keuangan, peralatan dan manajemen.
Berikut berbagai pandangan tentang IRM :
1. Menurut berbagai kamus bahasa Inggris-Indonesia, data diterjemahkan
sebagai istilah yang berasal dari kata “datum” yang berarti fakta atau bahan-bahan keterangan.
2. Dari sudut pandang bisnis, terdapat pengertian data bisnis sebagai berikut :
“Business data is an organization’s description of things (resources) and events (transactions) that
it faces”. Jadi data, dalam hal ini disebut sebagai data bisnis, merupakan deskripsi
organisasi tentang sesuatu (resources) dan kejadian(transactions) yang terjadi.
3. Pengertian yang lain mengatakan bahwa “data is the description of things and events that we face”. Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. Jadi pada intinya, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan merupakankesatuan nyata yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dasar suatu informasi.
4. Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Management Informations
System : Conceptual
Foundations, Structures, and Development menyebut informasi sebagai data yang telah diolah
menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan.
5. Menurut Barry E. Cushing dalam buku Accounting Information System and Business Organization, dikatakan bahwa informasi merupakan sesuatu yang menunjukkan hasil pengolahan data yang diorganisasi dan berguna kepada orang yang menerimanya.

B.  Informasi Sebagai Sumber Strategis

Informasi merupakan salah satu sumber yang dapat menghasilkan keuntungan kompetitif.
Caranya yaitu dengan memfokuskan pada pelanggan & membangun sistem informasi yang bisa meningkatkan arus informasi antara perusahaan dan elemen lingkungannya.
Arus Informasi antara perusahaan dan pelanggan :
- Informasi yang menerangkan kebutuhan produk
- Informasi yang menerangkan penggunaan produk
- Informasi yang menerangkan kepuasan produk
C. Perencanaan Strategis Untuk Sumber-sumber Informasi

SPIR ( Strategic Planning for Information Resources)
  • Perencanaan strategic merupakan perencanaan yang paling memerlukan perhatian. Karena memerlukan perkiraan yang matang untuk dapat mencapai tujuan organisasi pada masa sekarang dan akan datang.
  • Gagasan utama dari SPIR adalah adanya hubungan antara tujuan perusahaan secara keseluruhan dengan sumber-sumber informasi. Sumber-sumber informasi harus digunakan untuk pencapaian tujuan.
  • Perencanaan yang digunakan Top Down :
Langkah pertama adalah menentukan tujuan organisasi kemudian direncanakan aktifitas setiap unit perusahaan.
Pendekatan-pendekatan Top Down :

1. BSP IBM (Business System Planning)
Pendekatan studi total, Setiap manajer diinterview untuk menentukan kebutuhan informasi, kemudian sistem diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan informasi.
2. CSF (Critical Success Factor)
Perencanaan sumber informasi dengan mengidentifikasi kunci keberhasilan yang menentukan keberhasilan dan kegagalan
3. Transformasi susunan strategis
Misi, Tujuan, strategi dari perusahaan merupakan dasar tujuan, batasan, strategi perencanaan sistem.
Proses pentransformasian dari susunan strategi organisasi menjadi susunan strategi SIM dinamakan proses perencanaan strategi SIM

D. Usaha-usaha Yang Diperlukan Untuk Mencapai IRM Yang Sukses
  1. Perusahaan berusaha untuk menggunakan informasi untuk mrncapaikeuntungan kompetitif.
  2. Para eksekutif harus menyadari bahwa pelayanan informasi sebagai area yang fungsional
  3. Para eksekutif harus mengakui keberadaan CIO (Chief Information Officer)
  4. Para eksekutif harus memasukkan sumber-sumber informasi dalam perencanaan strategi.
  5. Adanya perencanaan strategi formal untuk sumber-sumber informasi
  6. Perencanaan strategis juga mengatur pemakai komputer.
III. KESIMPULAN

Dapat disimpulkan konsep ini mengacu pada komputerisasi, bagaimana kita mengolah data atau informasi melalui komputer dengan sistem yang baik.

IV. DAFTAR PUSTAKA
  • http://parno.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/13807/Pengenalan++IRM.doc
  • http://asepgundar.wordpress.com
  • www.scribd.com/doc/39976050/IRM-Manajemen
  • viyan.staff.gunadarma.ac.id 

Selasa, 25 Oktober 2011

SIKLUS HIDUP SISTEM

 I.  PENDAHULUAN

Dalam pembahasan kali ini saya akan mengupas sedikit masalah siklus hidup sistem, siklus hidup sistem mempunyai beberapa fase atau tahapan dalam hidupnya. Berikut penjelasannya mengenai siklus hidup sistem.

II.  PEMBAHASAN
  • SIKLUS HIDUP SISTEM
Siklus hidup sistem (system life cycle-SLC) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC sering disebut dengan pendekatan air terjun bagi pengembangan dan penggunaan sistem dilakukan dengan strategi Top-Down Design.
Tahapan dari siklus hidup sistem yaitu :
  1. Fase Perencanaan
  2. Fase Analisis
  3. Fase Rancangan
  4. Fase Penerapan
  5. Fase Penggunaan
  • FASE PERENCANAAN
1. Menyadari masalah
Kebutuhan akan proyek CBIS biasanya dirasakan oleh manajer perusahaan, non manajer, dan elemen-elemen dalam lingkungan perusahaan.

2. Mendefinisikan masalah
Setelah manajer menyadari adanya masalah, selanjutnya yaitu memahami masalah dengan baik agar dapat mengatasi permasalahan tersebut. diselidiki penyebabnya dan berusaha mengumpulkan semua informasi.

3. Menentukan tujuan sistem
manajer dan analisis sistem mengembangkan suatu daftar tujuan sistem yang harus dipenuhi oleh sistem untuk menentukan tujuan yang dibuat lebih spesifik lagi.

4. Mengidentifikasi kendala sistem
Beberapa kendala yang mungkin terjadi seperti keharusan menggunakan perangkat keras yang telah ada atau menyiapkan dan menjalankan sistem pada tanggal tertentu. Kendala-kendala tersebut penting untuk diidentifikasi.

5. Membuat studi kelayakan
Studi kelayakan adalah suatu tinjauan sekilas pada faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

6. Menyiapkan usulan penelitian sistem
Hal penting yang harus diingat tentang usulan tersebut bahwa sebagian besar isinya didasarkan pada perkiraan, dan perkiraan jauh lebih baik daripada tanpa informasi sama sekali.

7. Menyetujui atau menolak proyek penelitian
manajer dan komite pengarah menimbang pro dan kontra proyek dan rancangan sistem yang diusulkan, jika keputusannya setuju maka akan diteruskan ketahap penelitian.
8. Menetapkan mekanisme pengendalian
Sebelum penelitian sistem dimulai, SC MIS menetapkan pengendallian proyek dengan menentukan apa yang harus dikerjakan, siapa yang melakukannya dan kapan akan dilaksanakan. Setelah jadwal ditetapkan, jadwal tersebut harus didokumentasikan dalam bentuk yang memudahkan pengendalian.
  • FASE ANALISIS
Ketika perencanaan selesai dan mekanisme pengendalian telah berjalan, tim proyek beralih pada analisis sistem yang telah ada. Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbarui. Tahapan-tahapannya yaitu :

1. mengumumkan penelitian sistem
2.  Mengorganisasikan tim proyek
3.  Mendefinisikan tim proyek
4.  Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
5. Menyiapkan usulan rancangan
6. Menerima atau menolak proyek rancangan
  •  FASE PERANCANGAN
Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem itu berbasis komputer, rancangan dapat menyertakan spesifikasi jenis peralatann yang akan digunakan. Langkah-langkah tahapan rancangan yaitu :

1. Menyiapkan rancangan sistem yang terinci
2. Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem 
3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem
4. Memilih konfigurasi terbaik
5. Menyiapkan usulan penerapan
6. Menyetujui atau menolak penerapan sistem
  •  FASE PENERAPAN
Penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja. Adapun tahapannya yaitu :
1.  Merencanakan penerapan
2. Mengumumkan penerapan
3. Mendapatkan sumber daya perangkat keras
4. Mendapatkan sumber daya perangkat lunak
5. Menyiapkan database
6. Menyiapkan fasilitas fisik
7. Mendidik peserta dan pemakai
8.. Menyiapkan usulan cutover
Cutover adalah proses penghentian penggunaan sistem lama dan memulai menggunakan sistem baru.
9. Menyetujui atau menolak masuk kesistem baru
10. Masuk kesistem baru
  • FASE PENGGUNAAN
Tahap penggunaan terdiri dari 5 langkah, yaitu :
  1. Menggunakan sistem
Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan pada tahap perencanaan.
  1. Audit sistem
Setelah sistem baru mapan, penelitian formal dilakukan untuk menentukan seberapa baik sistem baru itu memenuhi kriteria kinerja. Studi tersebut dikenal dengan istilah penelaahan setelah penerapan (post implementation review). Hasil audit dilaporkan kepada CIO, SC MIS dan pemakai. Proses tersebut diulangi, mungkin setahun sekali, selama penggunaan sistem berlanjut.
  1. Memelihara sistem
Selama manajer menggunakan sistem, berbagai modifikasi dibuat sehingga sistem terus memberikan dukungan yang diperlukan. Modifikasinya disebut pemeliharaan sistem (sistem maintenance). Pemeliharaan sistem dilaksakan untuk 3 alasan, yakni :
a.       Memperbaiki kesalahan
b.      Menjaga kemutakhiran sistem
c.       Meningkatkan sistem
  1. Menyiapkan usulan rekayasa ulang
Ketika sudah jelas bagi para pemakai dan spesialis informasi bahwa sistem tersebut tidak dapat lagi digunakan, diusulkan kepada SC MIS bahwa sistem itu perlu direkayasa ulang (reengineered). Usulan itu dapat berbentuk memo atau laporan yang mencakup dukungan untuk beralih pada suatu siklus hidup sistem baru. Dukungan tersebut mencakup penjelasan tentang kelemahan inheren sistem, statistik mengenai biaya perawatan, dan lain-lain. 
  1. Menyetujui atau menolak rekayasa ulang sistem
Manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan rekayasa ulang sistem dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. 
  •  PROTOTYPING
Prototype memberikan ide bagi pembuat dan pemakai potensial tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Proses akan menghasilkan prototype (prototyping).
Adapun jenis-jenis Prototipe, yaitu :
Prototype jenis I, sesungguhnya akan menjadi sistem operasional.
Prototype jenis II, merupakan suatu model yang berfungsi sebagai cetak biru bagi sistem operasional
Daya tarik prototype, yaitu :
a. Komunikasi antar analis sistem dengan pemakai membaik.
b. Analis dapat bekerja dengan lebih baik dalam menentukan kebutuhan pemakai.
c. Pemakai berperan lebih aktif dalam pengembangan sistem.
d. Lebih efisien dan dapat menghemat biaya pengembangan.
e. Penerapan lebih mudah.
Potensi kegagalan prototype, yaitu :
a. Bersifat tergesa-gesa.
b. Berharap sesuatu yang tidak realistis dari sistem operasionalnya.
c. Prorotipe I tidak efisien terhadap sistem yang dikodekan dengan bahasa pemrograman.
d. User interface tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.
Penerapannya mempunyai prospek yang baik, dengan karakteristik sebagai berikut :
a. Risiko tinggi
b. Pertimbangan interaksi pemakai
c. Jumlah pemakai banyak
d. Dibutuhkan penyelesaian yang cepat
e. Perkiraan tahap penggunaan sistem yang pendek
f. Sistem yang inovatif
g. Perilaku pemakai yang sukar ditebak.

III. KESIMPULAN

Setelah dipahami dapat disimpulkan bahwa siklus hidup sistem sangat berperan dalam menyusun dan mengolah rancangan tahap demi tahap. Hal ini sangat berguna bagi para manajer atau analisis dalam membentuk tim proyek yang baik.

IV. DAFTAR PUSTAKA
www.elearning.gunadarma.ac.id
www. farida.staff.gunadarma.ac.id
www.msherawati.staff.gunadarma.ac.id 
McLeod, Raymond, Management Information System, 7­th ed., Prentice Hall, New Jersey, 1998.
McNurlin, Barbara C,; Sparague, Ralph H Jr., Information Systems Management in Practice, 4th ed., Prentice Hall, New Jersey, 1998.